Jumat, 31 Mei 2013

Pengertian Sumber Belajar

A.       Pengertian Sumber Belajar By Design
Pada dasarnya sumber belajar adalah semua potensi yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun untuk mengembangkan kemampuan seseorang, atau megembangkan proses belajar seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dapat diketahui bahwa sumber belajar merupakan salah satu komponen system instruksional yang dapat berupa: pesan, orang, bahan, peralatan dan latar (lingkungan).
Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen system instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Dan juga sumber belajar by design merupakan sumber belajar yang dibuat secara sengaja yang dibuat untuk keperluan belajar. Contohnya adalah buku pelajaran, modul,dll.

B.       Pengertian Sumber Belajar By Utilization
Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan digunakan untuk keperluan belajar. Contohnya adalah kebun binatang, tokoh agama, tokoh masyarakat, surat kabar, museum, film, tenaga ahli,pejabat pemerintah, dll.
Mengingat begitu luasnya sumber belajar, maka perencanaan yang matang mesti dilakukan. Beberapa sumber belajar yang dapat dipertimbangkan untuk dimanfaatkan adalah:
1.           Perpustakaan
Selama ini perpustakaan disekolah hanya sebagai pelengkap. Padahal keberadaannya sangat penting sebagai salah satu sumber belajar. Perpustakaan dapat digunakan sebagai sarana peningkatan wawasan dan pengetahuan, meningkatkan minat dan kebiasaan membaca siswa, sarana pencarian pengetahuan/informasi dan perpustakaan pun dapat digunakan sebagai tempat diskusi, ajang bertukar pikiran antara kelompok belajar. Oleh karena itu sebuah perpustakaan  harus memnuhi persyaratan minimal yang meliputi: perpustakaan dikelola secara baik, tersedianya literature (sumber bacaan) baik berupa buku pelajaran, berbagai bacaan, majalah, kamus dll, memiliki ruang atau tempat yang memadai dan nyaman sehingga siswa betah berlama-lama diperpustakaan, kemudahan siswa untuk memanfaatkan segala fasilitas yang ada di perpustakaan untuk menunjang proses pembelajaran.
2.           Media belajar/Alat peraga
Media belajar yang dimaksud adalah berbagai alat, bahan yang bias digunakan untuk membantu dalam penyampaian materi pembelajaran. Media tersebut baik dibuat sendiri maupun karya orang lain. Berbagai media yang ada perlu digunakan secara optimal dan tentu saja harus dipelihara dan dijaga kelayakannya. Media yang telah rusak segera diperbaiki bahkan diganti. Media yang belum ada dan sekiranya berguna perlu dipikirkan untuk dimiliki, dengan cara membeli atau mengajukan bantuan.
Media yang perlu dipertimbangkan untuk dimiliki terutama media elektronik (produk teknologi komunikasi). Biasanya dengan menggunakan media seperti ini pembelajaran akan lebih hidup dan siswa pun lebih antusias mengikutinya.
3.         Majalah dinding
Sumber belajar ini layak dipertimbangkan terutama bagi pembelajaran bahasa Indonesia/inggris. Madding dapat menjadi sarana penyebar informasi atau pengetahuan dari hasil karya siswa baik berupa karangan, puisi, cerpen dll. Disamping itu madding bisa menjadi motivasi bagi siswa untuk senang membaca, terdorong berkarya sekaligus bias saling belajar atau menilai antar karya satu dengan yang lainnya.
Dalam pengelolaanya perlu bimbingan dan pembinaan dari guru terutama guru bahasa. Sedangkan dalam pelaksanaannya bias dibentuk sebuah pengurus madding ditiap kelas atau tingkat sekolah. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola madding secara baik dan berkesinambungan.
Disamping memanfaatkan sumber belajar yang ada, guru dituntut untuk mencari dan merencanakan sumber belajar lainnya baik hasil rancangan sendiri ataupun sumber yang sudah ada di sekeliling sekolah dan masyarakat.
              Sumber belajar yang dapatdimanfaatkan dan berada di masyarakat misalnya:
Ø  Mengunjungi museum sesuai dengan materi (museum uang, museum sejarah atau museum hewan)
Ø  Study tour mengunjungi gedung geologi, lembaga pemasyarakatan atau lembaga pemerintahan
Ø  Mengunjungi tempat ibadah, pasar, mal (tempat belanja)
Ø  Mendatangkan tokoh untuk diskusi (polisi dan dokter membahas narkoba, anggota DPR membahas pemerintahan daerah dll)

C.       Macam-macam Sumber Belajar
Ada beberapa sumber belajar diantaranya yaitu : 
1.         Pesan: informasi yang akan disampaikan dalam bentuk ide, fakta, makna dan data.
2.         Manusia: orang-orang yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyalur pesan. 
3.         Bahan media software: perangkat lunak yang biasanya berisi pesan.
4.         Peralatan hardware: perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam bahan.
5.         Teknik: prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunkan bahan, peralatan, lingkungan, dan orang untuk menyampaikan pesan.
6.         Latar: lingkungan dimana pesan itu diterima oleh pembelajar.

D.      Tujuan dan Fungsi Sumber Belajar
Penggunaan sumber belajar bertujuan untuk:
1.           Menambah wawasan pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru.
2.           Mencegah verbalistis bagi siswa.
3.           Mengajak siswa ke dunia nyata.
4.            Mengembangkan proses belajar mengajar yang menarik
5.            Mengembangkan berpikir divergent pada siswa.
Pemanfaatan sumber belajar sudah tentu akan menambah wawasan pengetahuan siswa. Melalui sumber belajar, pemahaman siswa mengenai suatu materi pelajaran akan bertambah. Hal tersebut sekaligus akan mencegah verbalistis bagi siswa. Dengan pemanfaatan sumber belajar maka siswa tidak hanya mengetahui materi pelajaran dalam bentuk kata-kata saja, namun secara komprehensif akan mengetahui substansi dari yang dipelajari.
Sumber belajar juga bertujuan mengajak siswa ke dunia nyata. Dalam pengertian, siswa tidak hanya berada dalam bayangan-bayangan suatu materi akan tetapi melalui sumber belajar siswa langsung dihadapkan ke dunia nyata, yaitu suatu situasi yang berhubungan  langsung dengan materi pelajaran.
Pemanfaatan sumber belajar juga bertujuan mengembangkan proses belajar mengajar yang menarik. Dalam pengertian, melalui pemanfaatn sumber belajaar sudah tentu proses belajar mengajar lebih aktif dan interaktif. Hal menarik yang dapat dijumpai ketika guru memanfaatkan sumber belajar adalah adanya interaksi banyak arah, yakni antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan siswa dan guru.
Pengalaman dan pengetahuan siswa akan materi pelajaran yang dipelajari merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, keberadaan sumber belajar berfungsi untuk mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa. Melalui pemanfaatan sumber belajar, maka pengalaman dan pengetahuan siswa akan lebih berkembang.
Adapun fungsi sumber belajar sebagai berikut:
1.      Sarana mengembangkan keterampilan memproses perolehan
2.      Mengeratkan hubungan antara siswa dengan lingkungan
3.      Mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa
4.      Membuat proses belajar mengajar lebih bermakna
Keterampilan memproses perolehan mengacu pada susuatu yang dapat diperoleh ketika guru memanfaatkan sumber belajar. Oleh karena itu, fungsi sumber belajar sebagai sarana mengembangkan keterampilan memproseskan perolehan berhubungan dengan aktifitas guru dalam memanfaatkan sumber belajar. Dalam pengertian, ketika guru memanfaatkan sumber belajar sudah tentu harus ada sesuatu yang dapat diperoleh oleh siswa.
Fungsi sumber belajar lainnya adalah mengeratkan hubungan siswa dengan lingkungan. Hal tersebut berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar yang dilakukan guru, semakin guru memanfaatkan sumber belajar yang berasal dari lingkungan sekitar maka siswa semakin dekat dengan lingkungan.
Fungsi sumber belajar yang membuat proses belajar mengajar lebih bermakna, berhubungan dengan aktivitas guru dalam memanfaatkan sumber belajar. Melalui pemanfaatan sumber belajar yang tepat, maka guru dapat membuat proses belajar mengajar lebih bermakna. Artinya guru mampu mengelola proses belajar mengajar yanga berpusat pada siswa, bukan proses belajar mengajar yang berpusat pada guru. 



Rabu, 22 Mei 2013

Makalah Suasana Kelompok


MAKALAH

DINAMIKA KELOMPOK

”Suasana Kelompok”

 

 

  

Disusun Oleh :


RINI ADELIKA

AFC 110 002




PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2013




KATA PENGANTAR

Puji syukur  penulis  panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Karena dengan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Suasana Kelompok”. Penulis mengharapkan pembaca dapat dan mudah untuk memahami isi makalah ini. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan dapat memberikan manfaat bagi penggunanya.
Makalah ini sebagai bahan pengetahuan yang berkaitan dengan “Suasana Kelompok” untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan serta pola pikir mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa sebagai manusia bukanlah makhluk yang sempurna, sehingga tidak terlepas dari kelemahan dan kesalahan. Kondisi tersebut tentunya berpengaruh terhadap keberadaan makalah ini, yang tidak terlepas dari segala kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Demikian pengantar dari penulis, semoga makalah ini membawa manfaat bagi pembaca dan penggunanya.


Palangka Raya,  Februari 2013

      Penulis






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii         
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A.      Latar Belakang............................................................................................. 1
B.       Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.       Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
A.      Pengertian Dinamika.................................................................................... 2
B.       Pengertian Kelompok.................................................................................. 2
C.       Pengertian Dinamika Kelompok.................................................................. 2
D.      Suasana Kelompok...................................................................................... 2

BAB III KESIMPULAN............................................................................................... 8
A.      Kesimpula.................................................................................................... 8
B.       Saran............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA    




BAB  I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dinamika kelompok  merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.  Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah Pembentukan Kelompok.
Kelompok sebagai sumber daya organisasi merupakan sasaran penting dilingkungan kerja baru. Kemampuan  memimpin melalui “tim kerja” merupakan peningkatan tanggung jawab manejerial. keberhasialan manajerial sesungguhnya juga didukung oleh peran kelompok yang dapat dikerahkan dan dimanfaatkan sebagai sumber daya manusia organisasi.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Dinamika ?
2.      Apa definisi Kelompok ?
3.      Apa yang dimaksud dengan Dinamika Kelompok ?
4.      Apa yang dimaksud dengan suasana kelompok ?

C.      Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Mata Kuliah Dinamika Kelompok tentang Suasana Kelompok, agar  memberikan pengetahuan kepada kita semua tentang Suasana Kelompok yang ada dalam Dinamika Kelompok



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Dinamika
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok terus-menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
B.       Pengertian kelompok
Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan serta mempunyai tujuan bersama. Interaksi antar anggota kelompok dapat menimbulkan kerja sama apabila masing-masing anggota kelompok.
C.      Pengertian dinamika kelompok
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.
D.      Suasana Kelompok
Suasana kelompok sebagai salah satu faktor dinamika kelompok memegang peranan penting dalam menimbulkan reaksi anggota dalam kelompoknya. Suasana kelompok adalah suasana yang terdapat dalam suatu kelompok, sehingga hasil dari berlangsungnya hubungan-hubungan interpersonal atau hubungan antar anggota kelompok. Baik buruknya suasana kelompok tergantung pada :
1.        Hubungan antar anggota
Dengan menumbuhkan suasana yang menyenangkan, anggota dapt bekerja dengan penuh tanggung jawab. Kebebasan berkreasi dalam kelompok hendaknya dibina dan diarahkan sehingga kelompok bisa berkembang. Ada lima macam perilaku kreatif yang bisa membangkitkan kemampuan berkreasi, antara lain :
a.         Kelancaran, yaitu kemempuan mengemukakan ide-ide serupa untuk memecahkansuatu masalah.
b.          Keluwesan, yaitu kemampuan menemukan atau menghasilkan berbagai macam ide untuk memecahkan suatu masalah di luar kategori biasa.
c.          Keaslian (originality), yaitu kemampuan memberikan respon unik.
d.        Ketelitian (elaboration), yaitu kemampuan mengarahkan ide secara teliti untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.
e.          Kepekaan, yaitu kepekaan menangkap dan membangkitkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi.

2.        Lingkungan fisik
Lingkungan fisik yang menyenangkan akan merangsang dan mengarahkan, sehingga semangat kerja kelompok menjadi besar. Kelompok akan menjadi dinamis.
3.        Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok adalah derajat rasa untuk menetap di dalam kelompok. Anggota kelompok yang kompak akan lebih memperhatikan kesejahteraan anggotanya, tujuannya, dan mendorong anggotanya untuk berparisipasi dalam kegiatan kelompoknya. Kekompakan kelompok mempengaruhi perilaku kelompok. Kerjasama, persaudaraan dan solidaritas antar sesama anggota semakin tampak pada kelompok yang kohesif. Pada kelompok yang kurang kohesif kelihatannnya masing menggantungkan diri, kurang kepedulian kepada anggotanya.
4.        Pembinaan Kelompok
Kesadaraan anggota untuk tetap tinggal dalam kelompok akan menatap jika ada pembinaan. Menurut Margono, pembinaan kelompok akan berhasil apabila :
a.         Semua anggota berpartisipasi
b.         Fasilitas memadai
c.         Kegiatan kelompok intensitas terus menarik
d.        Kesempatan mendapatkan anggota baru. Semakin terbuka mendapatkan anggota baru, semakin berhasil usaha memperhatikan kehidupan kelompok.
Hubungan interpersonal adalah, hubungan berupa komunikasi, emosi, perilaku yang terjalin dengan manusia lain di lingkungannya.
·       Manusia  sebagai makhluk sosial pastinya memiliki banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam proses pemenuhan kebutuhannya manusia membentuk hubungan dengan orang lain. Adapun kebutuhan yang dimiliki oleh manusia seperti :
·       kebutuhan rasa aman
·       kebutuhan kasih sayang
·       kebutuhan diperhatikan
·       kebutuhan akan rasa percaya terhadap orang lain
·       Kebutuhan-kebutuhan yang dapat terpenuhi dalam suatu hubungan telah dijelaskan pada nomor sebelumnya. Namun secara umum kebutuhan tersebut dapat dikelompokkan seperti kebutuhan fisiologis (makan, minum), kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan penghargan dari orang lain.
·       Kebutuhan itu mempengaruhi hubungan, karena kebutuhan kita tidak lepas dari orang lain, karena kodrat kita sebagai makhluk sosial dimana pola interaksi sosial
·       Ketertarikan adalah rasa ingin memiliki hubungan dengan orang yang menarik perhatian, baik itu karena unsur persamaan maupun perbedaan, dimana pengolahan informasi kita menghasilkan rasa ingin lebih mengetahui tentang hal tersebut.
·       Menurut kelompok kami penampilan fisik bukanlah penentu utama dalam terbentuknya ketertarikan terhadap orang lain. Namun pada kelompok kami hal tersebut terlihat pada ketertarikan terhadap pasangan. Hal ini disebabkan karena sebagai kodrat manusia memiliki kebutuhan biologis dan kebutuhan untuk diperhatikan dari lawan jenis. Pada kelompok kami, penampilan fisik dapat memberikan rasa bangga, kepuasan dan menyenangkan.
·       Kesamaan yang lebih penting. Persamaan yang ada menimbulkan kenyamanan pada diri kita.
Sedangkan hubungan antar kelompok ialah suasana atau iklim kelompok mengacu kepada ciri-ciri khas interaksi anggota dalam kelompok. Iklim kelompok tersebut bisa resmi/formal atau tidak resmi/kolegial, ketat atau longgar/permisif, santai atau tegang, akrab atau renggang, ketidaksetiakawanan atau bermusuhan, gembira atau sedih, dan sebagainya.
Kelompok resmi/formal secara khusus diciptakan untuk melaksanakan serangkaian tugas penting sehingga mampu mencapai sasaran-sasaran kunci operasional pelaksanaan tugas. Unit kerja formal terdiri atas seorang manajer dan beberapa bawahan disebut kelompok fungsional. Unit kerja ini merupakan kerangka dasar pembentukan organisasi. Terdapat bentuk kelompok fungsional yang disebut dengan departemen (misal, departemen penelitian dan pengembangan).
Kelompok tidak resmi/kolegial merupakan bagian dari struktur serta aliran komunikasi informal yang terbentuk secara alami dan spontan diantara orang-orang yang saling berinteraksi. Dimana karyawan berkumpul bersama untuk mengatasi permasalahan umum organisasi maupun berbagai kepentingan khusus, seperti misalnya persamaan kepentingan peningkatan lingkungan kerja yang buruk. Beberapa kelompok terbentuk sebagai kelompok persahabatan (friendship group).
Bamlund dan Haiman, yang dikutip Goldberg dan Larson mengatakan bahwa suasana/iklim dalam suatu kelompok mencerminkan sistem norma kelompok tersebut. Mereka juga mengungkapkan bahwa beberapa kelompok, mungkin mempunyai iklim kelompok yang sangat kooperatif, sedangkan kelompok lain mungkin sangat kompetitif. Pada segi lain, suatu kelompok mungkin saja memiliki iklim kelompok yang anarkis, ritualistik atau saling tergantung (Soeminati dan Yusuf, 1985:105) 
Norma dapat digunakan untuk menekan dengan cara memberikan teguran atau sanksi yang lain. Lebih ekstrim lagi, pelanggaran terhadap norma yang berlaku akan mengakibatkan seseorang dikucilkan dari kelompok atau terasing dari pergaulan.
Karena norma kelompok ditentukan secara luas oleh anggota organisasi, sulit bagi manajer atau pemimpin untuk merancang serta memutuskan norma mana yang akan digunakan. Disamping itu, merupakan kepentingan manajer maupun pemimpin untuk membantu serta mendorong anggota kelompok untuk menggunakan norma-norma yang membantu pencapaian sasaran organisasi. Tentu saja, kebutuhan untuk membentuk norma sangat bervariasi dari satu tahap ke tahap yang lain. Selama tahap Forming(pembentukan) dan Storming(pelaksanaan), norma-norma yang berhubungan dengan permasalahan seperti misalnya pola kehadiran serta tingkat komitmen yang diharapkan, merupakan norma yang dianggap penting. Pada saat norma pada tahap performing dicapai, norma yang berhubungan dengan penyesuaian dan perubahan menjadi lebih berkaitan. Untuk mengembangkan norma yang ada, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh seorang manajer, antara lain:
1.         Bertindak sebagai model yang berperan positif.
2.         Memperkuat sistem penghargaan agar mendapatkan perilaku yang diinginkan dari bawahan.
3.         Melakukan pengawasan hasil melalui peninjauan kinerja serta umpan balik yang rutin.
4.         Melaksanakan pelatihan dan masa orientasi bagi anggota baru sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perilaku yang diharapkan.
5.         Melakukan  proses penarikan dan penyeleksian anggota baru yang menunjukkan perilaku yang diharapkan.
6.         Melaksanakan pertemuan atau rapat secara rutin untuk membahas kmajuan dan cara-cara perbaikan.
7.         Menggunakan metode pembuatan keputusan oleh kelompok  untuk mencapai kesepakatan.

Kooperatif adalah suatu gambaran kerjasama antara individu yang satu dengan lainnya dalam suatu ikatan tertentu. Ikatan–ikatan tersebut yang menyebabkan antara satu dengan yang lainnya merasa berada dalam satu tempat dengan tujuan–tujuan yang secara bersama–sama diharapkan oleh setiap orang yang berada dalam ikatan itu. Kompetitif adalah kemampuan daya saing pada skill/keterampilan tertentu. Anarkis berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan. Sedangkan ritualistik atau saling ketergantungan adalah saling berhubungannya sutu dengan yang lain.











BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan.
Kelompok adalah kumpulan orang-orang dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan serta mempunyai tujuan bersama.
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.
Suasana kelompok adalah suasana yang terdapat dalam suatu kelompok, sehingga hasil dari berlangsungnya hubungan-hubungan interpersonal atau hubungan antar anggota kelompok
Hubungan interpersonal adalah, hubungan berupa komunikasi, emosi, perilaku yang terjalin dengan manusia lain di lingkungannya.
Hubungan antar kelompok ialah suasana atau iklim kelompok mengacu kepada ciri-ciri khas interaksi anggota dalam kelompok.

B.       Saran
Bagi para pembaca apabila terdapat kesalahan di dalam makalah ini, penulis mengharapkan partisipasinya untuk memberikan kritik dan saran yang membangun guna terciptanya makalah yang lebih baik lagi.